DAY 4
Penjelajahanku di Macao masih berlanjut dihari keempat ini aku mengunjungi salah satu daerah bernama Coloane. Ini adalah kali pertamaku untuk mengunjungi tempat inio, Coloane sendiri beratasan langsung dengan China yang terpisah oleh laut. Kamu bisa melihat kearah seberang bangunan rumah-rumah yang bukan merupakan Macao tetapi China. Coloane sendiri dikenal sebagai daerah perumahan yang dimiliki oleh taipan-taipan Macao.
Pada saat mengunjungi Coloane aku tentunya tidak mau melewatkan kesempatan untuk mengunjungi Lord Stow’s Portuguese Egg Tart. Karena di Coloane ini Lord Stow’s pertama kali beroperasi disini. Ketika kamu tiba di Lord Stow’s kamu akan melihat seperti kedai dengan antrean cukup panjang, ternyata disini tidak hanya menjual portuguese egg tart loh tetapi juga ada menjual sandwich dan beberapa light bites lainnya.
Oh iya buat kamu yang tidak sempet kearea Coloane ini apabila tetap ingin menikmati Lord Stow’s Egg Tart kamu bisa membelinya di Venetian dan apabila kamu tidak sempat mengunjungi Macao dan berada di Hong Kong kamu bisa membelinya di Excelsior, Causeway Bay. Tapi alangkah baiknya kamu mengunjungi outlet Lord Stow’s pertama di Coloane ini sehingga kamu bisa merasakan sensasi dan pengalaman ketika mampir keoutlet pertama mereka.



Tepat dibelakang dari kedai Lord Stow’s yang pertama terdapat satu kafe yang juga dimiliki oleh Lord Stow’s. Konsepnya sangatlah modern dengan suasana kebun yang indah. Disini kamu bisa menikmati brunch, lunch ataupun makan malam, sangat kekinian sekali deh pokoknya. Setelah puas menikmati Portuguese Egg Tart di Lord Stow’s aku melanjutkan perjalanan kesalah satu chapel yang masih berada di Coloane .

Chapel ini bernama St. Francis Xavier dan berlokasi tidak jauh dari Lord Stow’s, bangunannya didominasi warna kuning dan biru. Chapel yang dibangun pada tahun 1928 ini menyimpan relik sakral. Tepat diarea chapel ini terdapat food stall yang bisa kamu hampiri untuk bersantai sejenak. Setelah puas berkeliling diarea gereja ini dan perut sudah mulai keroncongan akhirnya aku menuju salah satu restoran yang terletak diarea Rua do Cunha, restoran ini bernama Litoral dan disini menyajikan Macanese Food. Macanese food sendiri merupakan perpaduan antara makanan chinese dan portugis.



Tampak luar dari tempat ini sendiri sangat instagramable dimana dihiasi oleh daun-daun menjalar hijau yang bisa kamu gunakan untuk berfoto. Selang beberapa saat akhirnya beberapa menu makanannya pun tersaji diatas meja. Dari beberapa menu makanan yang ada aku paling suka dengan African Chicken disini, bumbunya sangat rich dengan tekstur ayam yang empuk dan gurih. Di Litoral ini kamu juga bisa menikmati santapanmu dipadu dengan beer dingin, aku sarankan untuk mencoba macau beer.
Setelah makan siang aku melanjutkan perjalanan mengunjungi main area dari Rua do Cunha, disini seperti street market yang menjual berbagai jajanan hingga oleh-oleh yang bisa kamu beli.



Di Rua do Cunha ini juga banyak sekali loh spot-spot menarik yang bisa kamu gunakan untuk berfoto dengan teman, saudara atau orang terdekatmu. Disalah satu sisi terdapat mural yang menggambarkan street market Rua do Cunha ini.


Ketika berada di Rua do Cunha ini aku mencoba beberapa dessert, es krim musangking ini sekilas terlihat biasa saja dan tidak menarik atau mirip seperti es krim pada umumnya. Tetapi ini harus kamu cobain sih karena es krim ini sudah mendapatkan Michelin Star dan ternyata pas aku cobain rasa es krimnya enak banget. Potongan dan rasa durian musangkingnya sangat berasa dan kental, pantesan saja harganya termasuk pricy karena memang es krimnya sangat enak sekali. Harga es krimnya ketika aku beli kemarin sekitar MOP 85 atau 100 ribu rupiah lebih tetapi menurutku sesuai dengan rasa dan kualitas yang diberikan


Selain es krim durian musangking satu jajanan lagi yang harus kamu cobain ketika berada di Rua do Cunha adalah mochi isi ini, tepat disebelah es krim musang king terdapat satu outlet mochi yang sangat ramai. Tekstur mochinya sangat lembut dengan isi buah asli. Untuk varian isinya banyak sekali seperti ada yang berisi buah kiwi, pisang, durian, buah naga dan lain sebagainya tetapi yang jadi favoritku tetaplah yang berisi buah mangga. Potongan buah mangganya besar dan manis serta dipadu dengan tekstur kulit mochi yang lembut makin manteeep, apalagi aku pecinta mochi dan aku jatuh hati dengan mochi yang ada disini. Enak pake banget!.




Setelah puas berkeliling dan menikmati suasana di Rua do Cunha, aku melanjutkan perjalanan ke Studio City, Macao. Disini aku menaiki golden reel seperti biang lala yang berbentuk angka 8, dari atas ini aku menikmati suasana sore hari yang indah dari atas. Yang membuat unik dari bianglala ini adalah berbentuk angka 8 dan merupakan salah satu biang lala tertinggi didunia, kurang lebih aku berada didalam biang lala selama hampir 10 menit. Setelah selesai menikmati golden reel aku pun mengunjungi Beijing Kitchen, Grand Hyatt untuk makan malam.


Makan malamku dihari keempat ini di Beijing Kitchen, dimana Beijing Kitchen ini merupakan salah satu restoran dari Grand Hyatt Macao. Restoran ini menyajikan chinese food dan menjadi andalannya itu adalah bebek peking mereka. Tapi emang bener sih EATers bebek peking disini sangat enak sekali, tekstur kulitnya cruncy dan teksturnya empuk serta rasanya juga enak banget. Jangan lupa buat dicocol sama saosnya ya buat menambah kenikmatannya.
Setelah selesai makan malam aku melanjutkan kegiatan untuk menonton salah satu pertunjukan yang hallnya terteletak tidak jauh dari Beijing Kitchen ini, pertunjukan ini merupakan salah satu pertunjukan yang sudah cukup lama berlangsung dan menjadi favorit para penonton, House of Dancing Water.




Pertunjukan ini berlangsung selama hampir 2 jam dan disini kamu tidak diperbolehkan untuk merekam adegan demi adegan yang ada karena takutnya apabila kamu memotret dan terdapat blitz dapat mengganggu hingga mencelakai akrobator. Seperti namanya House of Dancing Water ini memadukan drama kolosal dengan elemen air, panggungnya megah, keren dan canggih. Ukuran kolamnya pun seperti kolam olimpiade dengan panggung yang dapat menyesuaikan alur ceritanya. Ini keren banget sih dan harus kamu tonton ketika kamu mampir ke Macao karena memang menarik dan teknologi yang digunakan juga canggih abis. Tetapi bukan hanya itu saja EATers melainkan alur ceritanya juga menarik, salah satu adegan favoritku adalah menonton akrobator terjun dari ketinggian hingga pembawa motor trek terbang dan meluncur dari ketinggian.
DAY 5
Ini merupakan hari terakhirku untuk bereksplorasi di Macao, creative city of gastronomy yang disebatkan oleh UNESCO untuk kota indah ini. Tidaklah heran penghargaan itu diberikan oleh kota ini karena memang perpaduan budayanya itu kental hingga terasa pada menu makanannya. Aku memulai hari ini dengan mengunjugi Guia Fortress.
Guia Fortress ini dibangun sejak tahun 1622 dan merupakan titik tertinggi di Macao dengan pemandangan peninsula yang indah dan menawan. Fortress ini mencakup Guia Light House dan Chapel didalamnya. Guia ini sendiri memadukan unsur barat dan timur ini terlihat dari konsep bangunan dari Guia.


Tepat disebelah mercusuar dari Guia ini terdapat chapel kecil yang bisa kamu kunjungin EATers tetapi ketika kamu masuk tidak boleh memotret karena katanya sih dapat merusak komponen dari bangunan itu sendiri dikarenakan bangunan chapel ini sendiri sudah sangat tua. Dari Guia Light House kamu bisa menikmati pemandangan indah dan angin sepoi-sepoi berhembus menemaniku selama berada di Guia ini.
Di Guia Fortress juga sering digunakan oleh warga lokal untuk berolahraga loh EATers, karena memang medannya menanjak sehingga sering digunakan untuk olahraga lari dan lain sebagainya.
Opening Hours :
Guia Chapel
Daily : 10.00 – 17.00 (no photography)





Hari pun sudah siang dan aku menikmati makan siangku hari ini disalah satu gedung yang besar di Macao bernama Galaxy. Galaxy ini tidak hanya merupakan pusat perbelanjaan, hotel tetapi juga restoran dan kafe-kafe. Pas ke Galaxy ini aku saranin untuk melihat lobby mereka karena sangat megah sekali. Siang ini aku menikmati makan siang di Cha Bei, Cha Bei berarti gelas atau tea cup dan memang nama dari tempat ini sesuai dengan keunggulan dari Cha Bei sendiri yaitu afternoon tea atau high tea mereka.
Konsep dan interior dari kafe ini sendiri sangat cantik dan instagramable, disini banyak spot yang bisa kamu gunakan untuk berfoto. Tidak hanya afternoon tea, tetapi disini kamu juga bisa menikmati makan siang dan makan malam juga loh. Salah satu menu favoritku disini adalah Sakura Ebi Capelini mereka, udangnya banyak dan terdapat potongan ebi didalamnya.
Setelah menikmati santap siangku di Cha Bei aku melanjutkan eksplorasiku diarea Lisboa hotel, aku mengunjungi salah satu kedai portuguese egg tart yang juga ternama di Macao bernama Margaret.


Margaret Portuguese Egg Tart ini sendiri ternyata memiliki kaitan dengan Lord Stow’s dimana margaret merupakan mantan istri dari Lord Stow, terdapat keunikan dan keunggulan dari masing-masing egg tart menurutku antara Lord Stow dan juga Margaret sehingga menurutku bisa kamu pilih sesuai selera kamu. Aku menyarankan ketika kamu ke Macao untuk mampir kedua-duanya buat mencoba masing-masing brand. Mengenai harganya sendiri antara Lord Stow’s dan Margaret itu sama yaitu per pcsnya berharga MOP 10 dan apabila kamu membeli 6 pcs lebih murah MOP 5 yaitu seharga MOP 55.
Ini merupakan hari terakhir dan malam terakhirku dikota indah ini, tentunya aku masih ingin menikmati keindahan dan suasana malam hari di Macao sehingga aku pun berkeliling kota dan menikmati keindahan kota ini. Lampu-Lampu hotel dan bangunan memancarkan sinarnya denga terang dan indahnya, sehingga bintang pun tak terlihat diangkasa, kalau aku sendiri menganggap Macao sebagai kota dengan seribu cahaya karena memang dimalam hari lampu-lampu bangunan menyinari dengan indahnya.



Haripun semakin malam dan aku masih berkeliling dan menikmati keindahan Macao dimalam terakhir ini, Macao terkenal dengan bangunan-bangunan tinggi, indah dengan konsepnya masing-masing. Seperti MGM ini EATers dimana kamu bisa melihat aquarium cantik bagaikan berada di Sea Life atau Sea World. Aku menutup hari terakhir ini dengan mengunjungi MGM Hotel disini aku melihat keindahan aquarium tingginya yang terdapat ikan dan terumbu karang yang cantik.
Malam terakhirku di Macao ditutup dengan sempurna dan aku pun akan merindukan pengalaman serta kehangatan dari kota ini. Tentunya nanti aku kembali lagi untuk bereksplorasi dan menikmati kuliner serta tempat-tempat indah dengan nilai historical yang dalam. Sampai jumpa lagi Macao, Las Vegas of Asia. I will be back again soon 🙂
Photo and Edited by : Erwin Tjong
Written by : Andre Sarwono (@makanterusss)