MENJELAJAHI MACAO – LAS VEGAS OF ASIA (PART I)

Halo EATers kali ini aku akan berbagi pengalamanku mengunjungi salah satu kota yang terkenal dengan julukan Las Vegas of Asia atau kota ini sekarang juga semakin dikenal sebagai a creative city of gastronomy. Ini bukanlah kali pertama aku mengunjungi kota yang merupakan daerah otonomi khusus China ini dan aku sangat senang sekali bisa berbagi pengalamanku mengunjungi kota indah dengan lampu-lampu serta gedung-gedung pencakar langit ini. Yuk simak selengkapnya.

Perjalananku dimulai dari Jakarta menuju Hong Kong, perjalananku ke Hong Kong ditempuh kurang lebih selama 4 jam dan 50 menit. Setiap aku mengunjungi Macao aku selalu melalui Hong Kong karena pastinya setiap aku kesana aku akan mampir ke Macao untuk berjalan-jalan dan berbelanja cemilan khas Macao serta menikmati keindahan kota dan attraction menarik yang ada disini.

DAY 1

Perjalanan menuju Hong Kong
Menuju Ferry ke Macao

Setelah perjalanan dari Jakarta ke Hong Kong selama 4 jam 50 menit akhirnya aku pun tiba di Hong Kong International Airport dan langsung menuju ke terminal ferry untuk menuju ke Macao. Ini adalah kali pertamaku mengunjungi Macao langsung dari bandara Hong Kong dan pada awalnya aku sedikit bingung dengan prosedurnya karena selama pengalamanku ke Macao dahulu aku selalu dari Shun Tak Centre atau Sheung Wan (HK-Macao Ferry Terminal). Ini yang perlu kamu perhatikan EATers, ketika kamu sampai dibandara Hong Kong jangan kepintu imigrasi atau pengambilan bagasi karena setelah kamu keluar dari imigrasi tentunya kamu sudah tidak bisa menuju Macao menggunakan ferry dari bandara lagi. Tetapi kamu dapat menuju Macao dari Sheung Wan atau Kowloon

Harga Tiket Ferry ke Macao
Jadwal keberangkatan ferry Hong Kong – Macao (sebaliknya) dari Bandara Hong Kong
Area Check in Ferry di Bandara Hong Kong
Tiket keberangkatan ke Macao

Ketika kemarin aku pergi ke Macao tiket ferrynya sudah dibeli melalui online dengan penerbangan yang sudah tercantum juga sehingga aku sudah tidak perlu ambil bagasi lagi sesampainya di Hong Kong dan ketika check in ferry hanya menunjukan ticket online ferry yang sudah dibeli, baggage claim dan passport untuk kepentingan check in. Bagasi yang aku bawa dari Jakarta sudah diatur oleh pihak ferry untuk langsung diangkut menuju kapal yang akan aku gunakan menuju Macao. Karena aku menggunakan maskapai Cathay Pasific dari Jakarta dan ternyata antara kapal ferry yang aku gunakan dengan maskapai yang aku gunakan memiliki kerjasama sehingga aku tidak perlu lagi untuk repot-repot mengambil bagasi dan menentengnya ketika ingin check in ferry.

Untuk jadwal keberangkatan ferry dari Hong Kong Airport menuju Macao itu tidak beroperasi sering, karena pesawatku tiba di Hong Kong sekitar pukul 2 siang aku harus menunggu kapal ferry yang aku tumpangi yang baru berangkat pada pukul 17.00. Jadwal keberangkatan ferry dari bandara tidak sesering dari Shun Tak Centre (Sheung Wan) atau Kowloon sehingga apabila kamu ingin mengunjungi Macao langsung dari bandara Hong Kong sebaiknya mengecek dan mempaskan waktunya ya sehingga kamu tidak perlu membuang waktu untuk menunggu jadwal keberangkatannya. Tapi EATers apabila kamu ingin langsung sampai di Macao tanpa menggunakan ferry juga bisa melalui bandara Macau tetapi sayangnya tidak semua maskapai mendarat disana. Kamu bisa memilih menggunakan maskapai Air Asia menuju Macao dengan transit melalui Kuala Lumpur.

Didalam Ferry (Turbo Jet)

Setelah beberapa jam menunggu akhirnya tibalah waktunya untuk aku dan teman-teman langsung menaiki ferry menuju Macao. Perjalananya ditempuh kurang lebih hampir 1 jam dan perjalananku kali ini cukup mulus dengan ombak yang relatif tenang. Kapal ferrynya tidak abal-abal loh EATers, sangat bersih sekali dan ferry ini terdiri dari ekonomi dan superclass, tapi kali ini aku menggunakan yang ekonomi EATers dan ini sudah sangat nyaman sekali. Kursinya empuk dan bersih dengan toilet yang bersih juga selain itu juga terdapat duty free dan penjualan snack dan minuman selama berada didalam kapal ferry. Jangan lupa juga untuk gunakan sabuk pengaman selama kamu berada didalam kapal ferry ya EATers untuk keselamatan 🙂 .

Sofitel at Ponte 16
Sofitel Macao at Ponte 16

Setelah hampir satu jam perjalanan akhirnya aku telah tiba juga di Macao Outer Ferry Terminal, melalui proses imigrasi dan pengambilan bagasi lalu langsung menuju hotel untuk menaruh koper atau barang bawaan dikamar. Selama berada di Macao aku menginap di Sofitel at Ponte 16 yang lokasinya strategis menurutku karena dari sini kamu bisa berjalan kaki menuju Senado Square (Ruin of St. Paul’s). Seperti pada umumnya kebanyakan hotel di Macao tidak hanya berupa hotel saja tetapi juga terdapat area kasino, sama tentunya seperti Sofitel ini. Setelah menaruh barang bawaan dikamar lalu aku dan teman-teman menuju kelantai 6 dari hotel Sofitel ini untuk makan malam.

Hairy Crab at Mistral Restaurant
Hairy Crab at Mistral Restaurant

Tentunya perjalanan panjang menuju Macao dari Jakarta membuat perutku keroncongan dan tidak sabar untuk menyantap makan malam. Malam ini aku menikmati makan malamku direstoran yang terdapat di Sofitel yang bernama Mistral, salah satu menu direstoran buffet ini sendiri yang membuat aku tertarik adalah hairy crab mereka yang bisa kamu nikmati dengan arak. Rasa kepitingnya enak dan ada telor didalamnya, oh iya untuk kepitingnya ini dibatasi ya EATers tetapi untuk menu lainnya itu all you can eat. Kemarin pada saat aku makan malam di Mistral selain hairy crab juga masih ada kepiting lainnya loh dan bisa kamu nikmati sepuasnya seperti kepiting lada hitam, chili crab dan banyak menu lainnya.

Setelah puas menikmati makan malam dan ngobrol bersama dengan teman-teman tentunya aku tidak ingin melewatkan momen demi momen selama ketika berada di Macao dan juga sekalian aku tidak ingin tidur dengan perut yang kenyang karena nggak mau buncit hahhahaa 👀✌️ oleh karena itu akhirnya aku dan teman-teman memutuskan untuk menikmati malam pertama di Macao dengan berkeliling diarea Senado Square.

Senado Square dimalam hari

Dari hotel Sofitel tempat aku menginap paling kurang dibutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk berjalan kaki menuju area ini dan suasana malam hari di Senado Square juga menarik untuk dinikmati loh EATers. Sayangnya kemarin ketika aku tiba diarea ini sudah hampir pukul 10 malam sehingga sudah banyak toko yang sudah tutup. Tetapi aku tetap menikmati suasana malam hari di Senado Square ini sambil berkeliling dan duduk diarea air mancurnya. Saran buat kamu EATers ketika kamu ingin kearea ini jangan kemalaman ya sebaiknya paling malam pukul 8 kamu udah berada dan tiba disini.

Holy House of Mercy (Senado Square Area)
Holy House of Mercy (Senado Square Area)

Senado Square sendiri merupakan pusat Macao dari abad ke 16 dan merupakan area yang digunakan untuk berbagai acara publik dan festival. Disini juga terdapat beberapa bangunan historical yang memiliki cerita menarik seperti Holy House of Mercy ini EATers. Bangunan ini sudah ada sejak tahun 1569 dan pernah difungsikan untuk beberapa kegunaan seperti rumah sakit hingga panti asuhan. Ketika kamu berada diarea ini aku saranin sempetin buat masuk dan melihat-lihat ya EATers.

Opening Hours : 

Daily : 10.00 – 13.00 dan 14.30 – 17.30 (tutup setiap senin dan hari besar)

DAY 2

Perjalananku di Macao dimulai kembali, cahaya matahari dengan teriknya masuk melalui celah kaca dan membuatku bergegas untuk bersiap untuk menikmati momen demi momen di Macao. Hari keduaku di Macao dimulai dari pemandangan indah menawan dari kamar hotelku kearah laut dan terlihat kapal mondar-mandir mengarungi lautan. Setelah menikmati sarapan pagiku dihotel aku dan teman-teman mengunjungi daerah yang bernama Rua da Felicidade.

Rua da Felicidade
Rua da Felicidade
IMG_5934
Rua do Felicidade

Rua da Felicidade atau dalam bahasa inggris berarti happiness street ini dahulu dikenal sebagai red zone, dahulu disini digunakan sebagai hotel plus-plus tetapi sekarang sudah tidak lagi ya EATers. Diarea ini sekarang bisa kamu temui toko-toko yang menjual jajanan, makanan hingga souvenir yang bisa kamu kunjungi. Diarea Rua da Felicidade ini kamu juga bisa menikmati suasana rumah oriental yang kental seperti pada teras-terasnya dan ornamen bangunannya. Disini spotnya instagramable juga hehehe.

Senado Square

Setelah puas menikmati dan berkeliling diarea Rua da Felicidade aku pun melanjutkan perjalananan untuk menikmati Senado Square dipagi hari. Dari Rua da Felicidade aku dan teman-teman berjalan kaki kurang lebih 10 menit menuju area ini. Sangat berbeda sekali kan EATers suasana di Senado Square dimalam hari dan pagi hari EATers. Selain Holy House of Mercy masih banyak lagi loh bangunan yang memiliki nilai sejarah kental diarea Senado Square ini EATers, karena memang sejak zaman portugis dahulu area ini digunakan sebagai area untuk festival hingga acara-acara khusus.

St Dominic’s Church

Memasuki lebih dalam dari daerah ini pertama kamu bisa melihat bangunan dengan tanda salib diatasnya yang didominasi dengan warna kuning dan hijau. Bangunan ini bukanlah gereja biasa loh EATers karena sudah dibangun sejak tahun 1587 oleh seorang pendeta berkebangsaan Dominican dan merupakan bangunan gereja pertama yang dibangun di China dan konstruksinya menggunakan kayu. Di St Dominic’s Church ini juga terdapat museum mini dengan koleksi artefak katolik lebih dari 300.

Opening Hours :

Daily : 10.00 – 18.00

Macao General Office Building

Sebelum kamu menyeberang untuk masuk kearea Senado Square tentunya kamu akan melihat bangunan tinggi ini, ternyata EATers bangunan ini merupakan kantor post Macao yang sudah ada sejak tahun 1929 loh. Setelah puas berkeliling diarea Senado Square ini perut pun mulai keroncongan dan akhirnya aku pun menuju untuk makan siang.

Golden Peacock Restaurant
Golden Peacock Restaurant
Golden Peacock Restaurant

Siang ini aku menikmati makan siangku di Golden Peacock Restaurant. Konsepnya merupakan all you can eat dan disini menyajikan menu-menu khas India, tentunya dari interiornya sendiri sudah kamu bisa rasakan. Ragam menu makanan disini cukup banyak dan menarik karena kamu bisa menikmati ragam kuliner khas India. Jangan khawatir EATers restaurant Golden Peacock ini halal loh dan ternyata sudah mendapatkan Michelin Star, pantesan aja pas aku santap salah satu menu makanannya, yaitu tandori fishnya enak banget.

Venetian Macao
Gondola Ride at Venetian Macao
Gondola Ride at Venetian Macao

Setelah puas menikmati makan siang di Golden Peacock Restaurant yang berada di Venetian, aku melanjutkan kegiatan dengan berkeliling dimall ini. Seperti namanya Venetian konsepnya didesain sedemikian rupa seperti kamu berada di Venice, diatapnya didesain dengan warna awan biru yang cerah dan terdapat aliran sungai /creek dimana kamu bisa menikmati naik gondola disini.

Untuk menaiki gondola kamu harus membeli tiket dan mengantre, setelah giliran kamu tiba kamu akan dimenaiki gondolanya. Maksimal dalam satu gondola bisa dinaiki oleh 5 orang EATers idealnya dan kamu akan diajak berkeliling mengitari area sungai yang didesain sedemikian rupa mirip seperti di Venice. Yang membawa gondolanya juga bisa bernyanyi dan suara mereka merdu sekali EATers, ketika aku menaiki gondolanya ternyata pembawa gondola bisa menyanyikan salah satu lagu berbahasa Indonesia dengan lirik yang tepat dan merdu. Tetapi karena ceritanya nih aku pengen ada sentuhan eropanya biar kesannya kayak berada di Venice makanya aku request untuk sipembawa gondola menyanyikan lagu berbahasa Italia hahaha.

Kurang lebih selama 15 menit aku berada diatas gondola sambil menikmati suasananya dan aku sangat puas dengan attraction tersebut. Setelah selesai menaiki gondolanya aku memutuskan untuk berkeliling dan melihat-lihat store demi store yang ada di Venetian ini. Di Venetian ini terdapat kasino dan banyak sekali brand atau toko yang bisa kamu temui loh, salah satu yang menarik itu adalah Lord Stow’s Egg Tart juga bisa kamu beli disini. Setiap aku ke Macao aku selalu membeli Portuguese Egg Tart Lord Stow’s disini.

Aku ingin berbagi tips sedikit nih EATers buat kamu yang pengen mampir ke Venetian dari ferry terminal secara gratis, jangan gunakan taksi tapi gunakanlah bus gratis yang bisa kamu temui tepat diarea parkiran bus diferry terminal. Diarea ferry terminal terdapat banyak sekali bus dengan tujuan berbagai destinasi salah satunya adalah Venetian ini.

Le Buffet at Parisian Macao
Le Buffet at Parisian Macao
Le Buffet at Parisian Macao

Setelah puas berkeliling dan berbelanja di Venetian perut pun sudah berbunyi, ini menandakan perlu asupan makanan hehhee. Makan malamku dihari kedua ini berpindah dari Venetian ke Paris tepatnya Parisian, restoran untuk makan malamku kali ini bernama Le Buffet. Seperti namanya buffet tentunya konsepnya adalah all you can eat dengan ragam menu makanan yang sangat variatif, dari japanese, chinese, western hingga dessert. Satu hal yang menarik dari buffet yang ada disini yaitu kita bisa free flow lobster atau foie gras, pada saat aku makan malam disini kemarin yang disediakan adalah lobster EATers. Untuk mengambil lobsternya baru bisa kamu lakukan pada pukul 7 malam EATers. Setelah puas menikmati makanan yang ada di Le Buffet ini EATers terutama lobster mereka aku melanjutkan kegiatanku di Parisian ini.

IMG_5768
La Parisienne Cabaret Francais
IMG_5771
La Parisienne Cabaret Francais
IMG_9046
La Parisienne Cabaret Francais
Processed with VSCO with c7 preset
La Parisienne Cabaret Francais

Setelah selesai menikmati makan malam di Le Buffet aku melanjutkan kegiatan di Parisian dengan menonton salah satu pertunjukan bernama La Parisienne Cabaret Francais. Pertunjukan ini berlangsung selama hampir 90 menit di The Parisian Theatre. Pertunjukannya merupakan kabaret yang berasal dari Perancis, selama 90 menit aku menonton pertunjukan ini aku merasa senang dan terhibur karena memang cukup seru.

Seperti namanya ikon yang ada dipusat perbelanjaan ini adalah menara eiffel. Oleh karena itu aku tidak ingin melewatkan momen untuk menaiki eiffel tower. Untuk menaiki eiffel tower disini kamu harus membeli tiket terlebih dahulu. Sebelum memasuki observation decknya kamu bisa menemukan toko souvenir yang menjual berbagai hiasan yang berhubungan dengan Paris.

Eiffel at Parisian Macao
Eiffel at Parisian Macao

Sebelum kamu menaiki area observation decknya dalam perjalanan naik kamu akan melihat berbagai gambar yang menceritakan proses pembangunan menara eiffel yang asli yang berada di Paris. Setelah sampai diatas kamu akan melihat tumpukan gembok cinta sebelum memasuki area lift untuk naik menuju observation deck. Setibanya diatas Observation Deck kamu bisa melihat pemandangan dari atas yang luar biasa indahnya, anginnya cukup kencang dan sangat menyenangkan diatas sana EATers. Pengalaman yang luar biasa ketika mampir ke Parisian Macao ini, jangan lupa berfoto ketika berada disini ya EATers.

Opening Hours :

Daily : 11.00 – 23.00

DAY 3

A-Ma Temple
A-Ma Temple
A-Ma Temple
IMG_9319.JPG
A-Ma Temple

Perjalananku dihari ketiga ini pun dimulai dari tempat pertama yang aku kunjungi, A-Ma Temple. Temple ini sendiri merupakan temple tertua yang ada di Macao. Bisa dinamakan A-Ma karena pendatang Portugis tiba pada abad ke 16 dahulu dan bertanya mengenai nama tempat ini dan mereka mengatakannya dengan A-Ma Gau hingga saat ini temple ini dikenal dengan sebutan A-Ma Temple.

A-Ma Temple ini bagi pemeluk agama buddha atau konghucu bisa kamu gunakan untuk bersembayang loh dan bisa melakukan suatu ritual untuk bertanya mengenai karier, jodoh dan lain sebagainya. Setelah puas berkeliling dan melihat-lihat di A-Ma Temple ini kemudian aku berjalan kaki menuju Mandarin’s House.

Opening Hours :

Daily : 07.00 – 18.00

Mandarin’s House
Mandarin’s House
Mandarin’s House
Mandarin’s House

Mandarin’s House merupakan tempat tinggal dari salah satu taipan China bernama Zheng Guanying. Bangunan dari rumah ini dibangun sebelum tahun 1869 dan memiliki konsep tradisional China yang menawan. Sebelum kamu memasuki area pekarangannya saja sudah bisa kamu rasakan suasana oriental yang kental. Rumah ini memiliki 2 lantai dan terdepat mini museum didalamnya yang terdapat benda-benda asli mengenai bangunan ini hingga sejarah serta proses mengenai Mandarin’s House ini EATers.

Opening Hours :

Daily : 10.00 – 18.00 (tutup pada hari rabu tetapi tetap buka pada hari besar)

Dom Pedro V Theatre
Dom Pedro V Theatre
Dom Pedro V Theatre

Tempat selanjutnya yang aku kunjungi EATers bernama Dom Pedro V Theatre yang sampai saat ini juga masih digunakan oleh acara-acara tertentu. Dari namanya tentunya sudah kamu ketahui bahwa tempat ini merupakan sebuah teater dan ternyata teater ini dibangun pada tahun 1860 untuk memperingati Raja Pedro V. Teater ini merupakan western style theatre yang pertama yang ada di China.

Opening Hours :

Daily : 10.00 – 18.00 (tutup setiap selasa tetapi buka pada hari besar)

St. Augustine’s Church

Tepat berada diseberang Dom Pedro V kamu bisa melihat gereja St. Augustine’s ini EATers, gereja ini dibangun oleh sekelompok penginjil spanish aungustinian dari kayu pada tahun 1591. Gereja ini memiliki nama lain dalam bahasa mandarin dengan sebutan Long Song Miu yang berarti gereja dengan kumis naga panjang karena terdapat pohon palm yang daunnya apabila tertiup angin terlihat seperti kumis naga.

St. Joseph’s Seminary and Church
St. Joseph’s Seminary and Church

Terletak tidak jauh dari Dom Pedro dan St.Augustine’s Church terdapat 1 gereja yang menarik juga EATers. Gereja yang mulai dibangun sejak tahun 1728 ini ternyata memiliki peran besar dalam mencetak figur-figur penting dalam kegiatan misionaris China dan Asia Tenggara. Gereja ini memiliki beberapa kemiripan dengan St. Paul’s dan dibangun dengan cara baroque sehingga sentuhan seninya sangat kental dan terasa sekali disini EATers.

Opening Hours :

Daily : 09.00 – 18.00 (akses dari Rua do Seminário – Untuk Seminary tidak tersedia untuk umum)

Military Club Macao
Military Club Macao
Snapseed
Roasted Beef with Chestnut Rice

Setelah puas berkeliling untuk melihat-lihat akhirnya tibalah waktunya untuk makan siang, dihari ketiga ini aku mengunjungi Military Club yang lokasinya tidak jauh dari Grand Lisboa. Pada mulanya bangunan ini digunakan sebagai private military club pada tahun 1870 tetapi pada tahun 1995 bangunan ini direstorasi lalu digunakan sebagai sebuah restoran. Untuk menu makanan yang aku nikmati disini merupakan set menu dan disini kamu bisa menikmati santapan makananmu dengan wine yang bisa kamu pilih sesuai selera.

Ruin of St. Paul’s
IMG_5943
Ruin of St. Paul’s

Setelah selesai menikmati makan siangku di Club Militer Macao dengan menu makanannya yang menurutku sangat menarik perjalananku dilanjutkan dengan mengunjungi Ruin of St. Paul’s. Gereja ini sendiri dibangun sejak tahun 1602 hingga tahun 1640. Gereja ini merupakan bagian dari St. Paul’s College dan merupakan college pertama di asia dengan gaya western. Tetapi pada tahun 1835 college dan church ini terbakar pada saat taifun melanda dan menurut kepercayaan dari orang sekitar bahwa gereja tersebut terbakar karena memiliki kaitan dengan dewa na tcha sehingga untuk menghindari bencana itu terjadi kembali akhirnya dibangunlah sebuah temple dengan nama Na Tcha Temple.

Oh iya EATers, ketika berada di Ruin of St. Paul’s ini jangan lupa buat masuk ke museum mereka untuk melihat koleksi yang masih tersisa hingga tulang-tulang dari beberapa misionaris yang dikuburkan disini. Ketika kamu berada dimuseum tidak boleh memotret ya dengan menggunakan blits atau infrared karena dapat merusak struktur dari benda bersejarah tersebut.

Opening Hours (Untuk Museum) :

Daily (Kecuali hari selasa) : 09.00 – 18.00 (tidak boleh masuk setelah pukul 17.30)

Selasa : 09.00 – 14.00

Na Tcha Temple

Berlokasi tidak jauh dari Ruin of St. Paul’s kamu akan menemukan Na Tcha Temple EATers, dibangun pada tahun 1888. Na Tcha Temple ini sengaja dibangun dan didedikasikan untuk Na Tcha. Struktur bangunannya sangat kecil dan dibangun dengan material yang sangat simple. Disini juga terdapat Na Tcha musuem yang tentunya juga bisa kamu samperin.

Opening Hours :

Na Tcha Temple 

Daily : 08.00 – 17.00

Na Tcha Museum 

Daily : 10.00 – 18.00 (tidak boleh masuk lewat pukul 17.30 – tutup setiap rabu)

IMG_8945
Love Lane

Masih dari area Ruin of St Paul’s ada satu gang atau jalanan yang sangat berbeda dari gang lainnya EATers, dimana dijalan ini dinamakan love lane dengan tembok-tembok berwarna pink dan hijau. Menarik juga loh EATers diarea ini dan aku saranin kekamu apabila ke Ruin of St. Paul’s sempatkan diri untuk berfoto di love lane ini yaaa!.

32A37798-23DB-484B-A8C4-1ACA9FC810CF-9770-000005AC7ED0DAF8
Macau Tower
IMG_5949
Sky Observation Deck at Macau Tower
360 Cafe at Macau Tower
360 Cafe at Macau Tower
360 Cafe at Macau Tower

Setelah puas berkeliling diarea Ruin of St Paul’s akhirnya aku melanjutkan perjalanan kesatu bangunan yang juga ikonik di Macao yang disebut dengan nama Macau Tower. Menara ini memiliki tinggi 338 meter dan merupakan menara nomor 5 tertinggi didunia loh, menara ini juga sering digunakan sebagai observasi dan tempat hiburan. Pada tower ini juga terdapat observation deck dimana kamu bisa menikmati keindahan Macao dari ketinggian selain itu juga terdapat beberapa attraction menantang seperti bungy jumping, sky jump, sky walk hingga tower climb.

Selain atraksi hiburan di Macau Tower, kamu juga bisa menikmati pemandangan ketika menikmati dinner atau makan siang disini. Kali ini aku akan menikmati santap malamku disalah satu restoran disini bernama 360 Cafe yang berlokasi dilantai 60 dari gedung ini. Dari namanya yaitu 360 cafe, ada yang unik dari restoran ini yaitu meja makanmu akan berputar seperti sushi belt 360 derajat. jadi sambil menyantap makanan kamu juga bisa menikmati keindahan Macao dari 360 Cafe ini.

Di 360 Cafe ini kamu bisa menikmati lunch buffet, dinner buffet hingga high tea. Jadi kamu bisa pilih sesuai keinginanmu deh. Ketika aku makan malam disini, aku menikmati dinner buffet mereka dengan seafood platter yang disajikan diatas meja. Terdapat banyak sekali seafoodnya mulai dari lobster, udang, oyster dan lain-lain. Seafood disini sangat fresh sekali loh EATers. Ragam menu makanannya juga cukup banyak dan cukup menarik.

Tetapi ada satu hal yang membuatku tidak pernah lupa ketika mampir kesini, yaitu pengalaman menikmati makan malam sambil menikmati keindahan malam hari Macao dari atas. Benar-benar indah sekali EATers dan menakjubkan. Akhirnya setelah puas menikmati makan malam dan mengobrol bersama dengan teman-teman akhirnya aku kembali menuju hotel untuk beristirahat.

Photo and Edited by : Erwin Tjong

Written by : Andre Sarwono (@makanterusss)

(LANJUT PART II)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s